Dalam Kuliah umum tersebut Program Studi Kimia Universitas Sari Mutiara Indonesiea mengundang Bapak Chaliluddin, S.Si (CEO Sinarmas). Dalam kesempatan tersebut Bapak Chaliluddin S.Si Sekaligus Alumni Kimia Fmipa USU tersebut Menjelaskan Peranan dan Pentingnya Ilmu Kimia dalam Industri saat ini termasuk juga dalam Pengolahan minyak Kelapa Sawit. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peran penting bagi subsektor perkebunan. Pengembangan kelapa sawit antara lain memberi manfaat dalam peningkatan pendapatan petani dan masyarakat, produksi yang menjadi bahan baku industri pengolahan yang menciptakan nilai tambah di dalam negeri, ekspor CPO yang menghasilkan devisa, dan menyediakan kesempatan kerja bagi lebih dari 2 juta tenaga kerja di berbagai subsistem.

Kebutuhan atau permintaan CPO dunia saat ini terus meningkat. Hal ini disebabkan dengan bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan akan bahan baku berbasis CPO tersebut terus meningkat. Permintaan CPO dunia pada dasawarsa 1983 hingga 1992 sebesar 87,7 juta ton, sementara pada tahun 2005 permintaannya melambung hingga 25 juta ton per tahun. Indonesia sebagai salah satu produsen CPO, pada tahun 2005 memproduksi sebesar 13 juta ton CPO, yang artinya Indonesia pada tahun 2005 telah memenuhi 52% kebutuhan total CPO dunia. Selanjutnya pada tahun 2025, produksi CPO Indonesia diprediksikan mencapai 18,8 juta ton bahkan lebih.

Beliau juga Menjelaskan cara Penyulingan MKS menjadi minyak goreng yaitu dengan  beberapa tahapan : 

•Bleaching plant (pemucatan)

–Adalah proses penjerapan secara fisik dengan menggunakan bleaching earth atau karbon aktif untuk membuang zat-zat yang tidak diinginkan, seperti residu sabun (untuk menetralkan minyak), presipitasi gum (dari praperlakuan asam), logam, produk-produk oksidasi, dan pigmen warna seperti klorofil

•Deodorization plant

–Proses deodorisasi di perusahaan pengilangan dilakukan dengan teknologi film tipis Lipico untuk mengikat FFA

–Teknologi tersebut bekerja dengan menggunakan deodorizer kolom-U untuk pemurnian secara fisik

–Fungsi deodorizer ini adalah untuk mengikat FFA, menghilangkan bau, melakukan pemucatan dengan panas, dan recovery PFAD (palm fatty acid distillate)

•Alur proses deodorisasi sebagai berikut :

–Minyak yang dipucatkan (bleached oil) → prapemanasan (praheat) → pemanasan dengan heat recovery → pemanasan akhir → prapengikatan (prestripping) → deodorisasi/pemucatan dengan panas → pendinginan dengan heat recovery → pendinginan akhir → filtration

•Fatty acid distillation plant

•Kristalisasi dan penyaringan

–Proses kristalisasi dilakukan untuk menghilangkan gliserida titik leleh tinggi yang menyebabkan cairan minyak menjadi keruh dan lebih kental pada temperatur rendah

–Penyaringan merupakan pemisahan secara fisik, biasanya menggunakan membrane filter press automatic dari Lipico® untuk memisahkan stearin dari larutan olein

 

Dalam Kesempatan tersebut terlihat Mahasiswa dan Dosen Program Studi Kimia terus Aktif dalam berdiskusi. Beliau juga menjelaskan peluang kerja bagi lulusan sarjana kimia Khususnya Porogram Studi Kimia USM-indonesia Sangat besar karena didukung dengan tenaga pengajar (dosen) yang berpengalaman dibidangnya. (Medan 15 Oktober 2018 Penulis Ads)